Kamis, 27 September 2007

DIMULAI PADA HAL KECIL UNTUK PENGARUH YANG BESAR DALAM PELAYANAN

OLEH:COKY AGUSTINUS
KAMPUS:STT-DUTA MERLIN
PENDAHULUAN
Hal-hal yang kecil dan sederhana sering kita anggap remeh bahkan sering pula kita tidak pernah menganggap hal-hal yang kecil tersebut dapat mempengaruhi segala sesuatu.
Sikap yang meremehkan hal-hal yang kecil ini menjadi suatu kebiasaan yang “mendarah daging” karena banyak orang bahkan hampir semua orang menganggap ini menjadi sesuatu yang biasa. Tetapi mereka tidak sadar jika saat pikiran untuk meremehkan hal kecil tersebut merupakan awal dari kehancuran besar.
Jika saja kita sedikit melihat makna dari sebuah “pertumbuhan tanaman” dimulai dengan hal yang kecil juga yaitu benih. Dan Yesus sering juga menggunakan perumpamaan-perumpamaan ini.
Masuk ke artikel ini maka akan kami coba memaparkan bagaimana Biji Sesawi” yang diumpamakan Yesus tersebut dapat memindahkan gunung seperti yang tertulis di Matius 17:20 Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana,maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.
BENIH DALAM ALKITAB
Organisme tumbuh-tumbuhan yang esensial, yang memungkinkan kelangsungan jenisnya dapat terus berkesinambungan. Benih dalam artian Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bibit berupa biji, bibit yang sudah tumbuh seperti padi, pokok, pangkal.
Dalam Alkitab Perjanjian Lama, keturunan dari jenis Homo sapiens disebut “benih” (Kej 3:15, 13:15). Demikianlah benih Abraham menjadikan Ishak dan keturunan-keturunannya. Hubungan Allah dengan umatnya menciptakan suatu lembaga abadi bagi benih Israel yang akan diperintah oleh seseorang keturunan Daud. Perumpamaan dalam benih dan penabur menafsirkan benih itu sebagai Firman Kerajaan sedangkan Markus dan Lukas mengartikannya sebagai Firman Allah. Dalam perumpamaan benih gandum dan lalang “benih” yang baik itu diartikan sebagai anak-anak kerajaan.
Gagasan tentang benih sebagai kehidupan tumbuh-tumbuhan muncul dalam beberapa perumpamaan Kristus. Makna kiasan dari benih berbeda-beda pada perumpamaan-perumpamaan itu.
MAKNA BIJI SESAWI DALAM PERUMPAMAAN
Dalam perumpamaan biji sesawi benih itu menunjuk pada kerajaan sorga. Perumpamaan mengenai biji sesawi menggunakan hal-hal sehari-hari untuk menjelaskan dinamika kerajaan Allah. Kegiatan Allah dalam pelayanan Yesus tampaknya kecil seperti Biji Sesawi, tetapi akibatnya dalam kepenuhan pemerintahan Allah akan sangat besar. Perbandingan ini mengisyaratkan bahwa dalam pengajaran Yesus kerajaan sudah memiliki dimensi masa kini dan bahwa proses menuju kepenuhannya dalam banyak cara telah dimulai Di sini harus kita pahami yang dimaksudkan dengan sesawi bukanlah tumbuhan sawi atau sesawi yang kita kenal di Indonesia. Sesawi yang dimaksud adalah sejenis tumbuhan yang lebih besar dari sesawi yang kita kenal ( dalam bahasa Inggris disebut pohon Mustard ) tingginya mencapai 2 sampai dengan 3 meter dan mempunyai batang serta cabang-cabang yang dapat dipakai oleh burung-burung untuk membuat sarangnya.
BIJI SESAWI DALAM PELAYANAN
Seperti biji sesawi yang sangat kecil hampir sama dengan butiran tanah, nilai-nilai kerajaan Allah juga tampak kecil sederhana, namun ketika benih itu tertanam akan berkembang menjadi pohon yang besar. Tindakan cinta kasih, kebenaran, keadilan, perdamaian tampak sederhana dan mulai dari yang kecil di lingkungan terdekat, namun bila dilakukan dengan tulus dan dalam tekat yang kuat, dampaknya akan begitu besar.
Jangan melangkah terlalu cepat dan terburu-buru. Orang yang melangkah dengan terburu-buru biasanya mudah “tersandung” karena dia tidak melihat “batu” yang kecil tersebut. Pada umumnya manusia ingin mengerjakan hal yang besar dengan tujuan supaya orang lain melihat dan memuji hasil pekerjaannya, namun lebih banyak lagi orang yang tidak siap mental sehingga ia akan mudah “tersandung”, pertahanannya tidak ada dalam menahan “Kebesaran” dirinya.
Maka dalam hal ini dapat kita simpulkan bahwa janganlah senang yang besar, hebat dan Heboh ! mulailah dengan yang kecil dan sederhana, seperti memaafkan orang lain yang paling dekat dengan diri kita. Dan kerjakan dengan setia bahwa Hal yang kecil merupakan awal dari sesuatu yang besar, Pohon sesawi menjadi besar karena diawali pada sebutir kecil biji yang begitu besar perbandingannya disaat pohon sesawi itu menjadi tumbuh dan berkembang. Dengan kita menyadari bahwa setiap pelayanan apapun itu bentuknya bahkan orang menilai sebagai sesuatu yang remeh bahkan tidak diperhitungkan, percayalah untuk tetap setia karena benih itu akan terus bertumbuh menjadi besar dan begitu banyak orang yang bertedung dibawah pohon tersebut. Maka hal yang kecil itu menjadi pengaruh untuk hal besar. Amin
DAFTAR PUSTAKA
ALKITAB
ENSIKLOPEDI ALKITAB MASA KINI, Yayasan Komunikasi Bina Kasih/ OMF, 2007.
TAFSIR ALKITAB PERJANJIAN BARU, Lembaga Biblika Indonesia, Pernerbit Kanisius, 2002
KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA.
TESAURUS BAHASA INDONESIA,Gramedia Pustaka Utama
2006.

Tidak ada komentar: