OLEH:SASTRIO M R PURBA
KAMPUS:STT-DUTA MERLIN
Pengantar kristologi
Pertanyaan mengenai 'Siapakah Yesus Kristus?' adalah pertanyaan yang penting sekali untuk dijawab oleh setiap orang kristen khususnya mahasiswa teologia.Saya akan membahas Yesus Sebagai Manusia berdasarkan injil sinoptik dan injil Yohanes. Pembahasan tentang Yesus akan di mulai dari asal usul Yesus kemudian dilanjutkan dendan mengungkapkan Yesus sebagai manusia, menyelidiki sebutan yang dipakai Yesus terhadap diri-Nya dan bagaimana orang-orang lain menyebut Dia.Tiga peristiwa kristologi yang penting, yaitu kelahiran Yesus dari dara Maria,kebangkitan-Nya dan kenaikan-Nya. Ajaran-ajaran Perjanjian Baru tentang Kristus memperhatikan bukti bahwa Dia lebih daripada sekedar manusia,tetapi bukti itu akan lebih tajam jika kita mempelajari latar belakang kemanusiaan-Nya yang sejati.Pembahasan ini akan dipusatkan tiga hal penting yaitu Asal-usul Yesus,Kemanusiaan Yesus dan ketidakberdosaan Yesus.
Asal usul Yesus
a.Yesus Orang Nazaret
Yesus dikandung dan dilahirkan dari dara Maria, keturunan Daud dan Abraham. Kelahiran-Nya yang supra-alami Yesus dalam kandungan Maria tidaklah berasal dari atau oleh bapak duniawi,melainkan oleh kuasa roh kudus dan lahir sebagai anak Allah.(Luk 1:35,Mat 1:18-24). Yesus disebut orang Nazaret, karena Ia berasal dari Nazaret kotadi Galilea,tempat tinggal Yusuf dan Maria,juga Yesus selama kurang 30 tahun samapai Dia ditolak (Luk 2:39,4:16,28-31).Sebutan orang Nazaret (gelar untuk orang yang berasal dari Nazaret)di tujukan untuk Tuhan Yesus oleh roh-roh jahat (Markus1:24),orang banyak (Mark 10:47, hamba perempuan(14:67) dan kurir kebangkitan (16:6).Sebutan orang Nazaret dalam Matius,Lukas,Yohanes menunjuk kepada sekte pengikut Kristus. Gelar (Nazaret) itu tidak pernah digunakan kepada Tuhan tanpa nama "Yesus" dan untuk menandakan seseorang dengan tempat asalnya.
b. Yesus anak Yusuf
Secara biologis Yusuf bukanlah ayah dari Yesus, seperti dijelaskan di atas. Dia lahir dari benih Roh Kudus.Namun, Yesus disebut anak Yusuf supaya genaplah nats Perjanjian Lama yang menyatakan bahwa akan datang seorang Mesias (Penyelamat) dari keturunan Abraham.Yusuf adalah keturunan Daud yang berasal dari Keturunan Abraham.
Yusuf berperan sebagai Bapak terhadap Yesus, membawa Dia menyingkir ke Mesir untuk menghindari Herodes. Ia juga membawa Yesus ke Yerusalem untuk pentahiran.Tiap tahun Yusuf kembali ke Yerusalem untuk merayakan paskah (Lukas 2:41)
Yesus sebagai Manusia Sejati
a. Manusia menurut Matius
Matius adalah injil raja. Sepanjang injil ini sifat Kristus sebagai Raja sangat menonjol, silsilah Yesus pada pasal pertama diturunkan dari silsilah raja-raja Yehuda(Mat 1:1). Herodes merasa terancam karena kelahiran Yesus dipandang sebagai kemunculan seorang saingan politik. Matius mau menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan dalam PL. Oleh karena itu dikatakan 'Anak Daud,Anak Abraham'.Ia ingin menekankan bahwa orang Yahudi tidak usah menantikan kedatangan Mesias untuk melepaskan mereka. Di dalam Yesus Kristus itu sudah datang. Yesus telah menggenapi segala janji Allah yang dimulai dengan Abraham (2:17-18,3:15)
b. Manusia menurut Markus
Ayat pembukaannya menunjukkan inti dari injil ini "Ini permulaan injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah". Yesus sering menyebutkan diri-Nya Anak Manusia (Mark 8:38,13:26,14:62). Dengan menyamakan diri-Nya "Anak Manusia", kepada-Nya telah diberikan Kuasa yang kekal untuk memerintah semua bangsa. Ini menunjukkan Markus ingin menyatakan Yesus sebagai Anak Allah. Pribadi Yesus menguasai keseluruhan isi cerita. Karya-Nya merupakan titik perhatian utama, Ia berkuasa atas segala macam penyakit dan dengan kuasa ilahi-Nya, Dia mengusir setan -setan dari orang kerasukan. Kematian serta kebangkitan-Nya di Yerusalem merupakan puncak cerita yang mengharukan. " Sungguh, orang ini adalah Anak Allah (15:39)". Kata kepala Romawi saat Dia mati di kayu salib.
c. Manusia menurut Lukas
Materi injil Lukas disusun disekitar konsep utama tentang Yesus sebagai seorang manusia yang menjalani kehidupan manusia yang sempurna dan terhormat melalui kekuasaan Roh Kudus.Kemanusiaan-Nya besar sekali artinya bagi setiap orang kristen yang ingin hidup dan berbakti, menang atas pergumulan-pergumulan sebagaimana Ia menang.
Yesus adalah satu-satunya teladan yang sempurna kemanusiaan-Nya, Ialah pola kemanusiaan kita . Anak Allah lahir sebagai anak manusia biasa. Dia Allah sejati dan Manusia sejati (1:5-2:52). Masa pelayanan-Nya,Dia dimarahi dan ditolak.Tetapi sukacita dan kuasa-Nya tidak dapat dibinasakan sehingga pada akhirnya Dia menang. Pengalaman pahit, kemenangan mutlak dan sukacita dialami Tuhan Yesus, dapat terjadi dalam hidup kita yang mengikuti-Nya. Dia mengetahui pergumulan dan kebutuhan kita, karena Dia sendiri seorang manusia (Ibrani 4:15). Yesus datang ke dunia sebagai manusia untuk keselamatan manusia,”Anak manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (19:10). Lukaslah paling sering menggambarkan Tuhan Yesus sebagai penyelamat dan kabar kesukaan besar untuk seluruh bangsa (2:10)
d. Manusia menurut Yohanes
Yohanes tidak menulis riwayat hidup Tuhan Yesus. Tapi ia mencantumkan " Supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya". Injil Yohanes membawa kita lebih jauh lagi,yaitu pada preeksistensi Tuhan Yesus ;"Pada mulanya adalah firman, firman itu hidup bersama-sama dengan Allah dan firman itu adalah Allah (1:1) dan dilanjutkan pada ayat berikutnya "Firman itu telah menjadi manusia, dan diam diantara kita (1:14). Inilah pusat kemuliaan dan keindahan injil Yohanes.
Gelar utama Yesus dalam injil Yohanes ialah Anak Allah. Gelar ini menandakan karibnya hubungan Allah dengan Anak-Nya yang tunggal,yang sudah ada sebelum penciptaan (Yoh 3:16-18). Hubungan ini saling mengasihi (Yoh 3:35,5:20) dan kasih ini diungkapkan dalam cara anak menaati bapakNya (Yoh 5:19) dan bapak mempercayakan kepada-Nya tugas sebagai hakim dan pemberi hidup.
Ada beberapa ungkapan 'Aku-lah' dalam Yohanes yang berkaitan dengan 'gembala yang baik' , 'Pohon anggur yang benar', dan 'Akulah Terang', menunjuk kepada Yesus. Kadang kita jumpai ungkapan 'Aku ini' (6:20), Aku ada (8:58). Ungkapan ini terselubung memaksudkan ke-ALLAH-an Yesus.
Dalam I Yohanes sering Yesus menjadi pokok uraian dimana dinyatakan Yesus adalah Mesias atau Anak Allah ( I Yoh 2:22,4:15). Walaupun timbul pertanyaan 'apakah Yesus adalah Mesias yang dinanti-nantikan orang Yahudi? apakah dalam Yesus sudah ada inkarnasi Allah yang sungguh-sungguh mantap?'. Lawan-lawan Yohanes agaknya menyangkal kesatuan utuh pada Mesias atau anak Allah (1 Yoh 4:2) dengan Yesus (1 Yoh 4:2; 2 Yoh 7). Yohanes menekankan bahwa Yesus benar-benar sudah datang baik dengan (dalam) air maupun dengan (dalam) darah. Artinya menjalani baptisan dan kematian. Yohanes memakai gelar lengkap-Nya " Anak-Nya Yesus Kristus " 1 Yoh 1:3,3:23;5:20, untuk menandaskan kepercayaan kristen hanya Anak Allah saja menjadi Juruselamat dunia(1 Yoh 4:14).
Yesus Sebagai Manusia Tidak Berdosa
a. Kitab-kitab Injil Sinoptik
Tidak ada catatan khusus dalam kitab-kitab injil sinoptik mengenai pernyataan Yesus sendiri bahwa Ia tidak berdosa, an ada tanda-tanda didalamnya yang mendukung Ketidakberdosaan Yesus itu. Yesus tidak pernah membuat pengakuan dosa. Ia mulai pelayanan-Nya dengan memanggil orang-orang untuk bertobat.
Pada waktu Ia dibaptiskan oleh Yohanes, pada mulanya Yohanes ragu-ragu (Mat 3:14) tetapi akhirnya ia setuju untuk membaptiskan-Nya. Yesus mengatakan bahwa Ia dibaptis "untuk menggenapi seluruh kebenaran", bukan untuk menyatakan pertobatan dari dosa.
Tuhan Yesus memperlihatkan sikap penolakan yang peka terhadap yang jahat,misalnya pada waktu Ia manghardik usaha Petrus yang salah, ingin membelokkan Dia dari konsekuensi misi-Nya sebagai Mesias. Menyatakan secara tidak langsung bahwa tidak ada pikiran yang jahat dalam diri Yesus (Mat 16:23). Perkataan "Enyalah iblis" memperlihatakan reaksi yang tajam terhadap kehadiran iblis, terutama ketika iblis hadir dalam kata-kata yang diucapkan olah salah seorang murid-Nya yang terdekat. Matius dan Lukas memberi kesan yang kuat bahwa Yesus memperoleh kemenangan yang lengkap. Tidak ada tanda bahwa Yesus bersikap bimbang terhadap si pencoba. Pencobaan-pencobaan itu dapat mewakili segala pencobaan yang terjadi sepanjang pelayanan Yesus,maka kemenangan atas yang jahat ini pula dapat dianggap terjadi dalam seluruh kehidupan-Nya.
Tuhan Yesus pernah dengan tajam menuduh para ahli taurat dan orang-orang Farisi karena kemunafikan mereka dan tidak adanya tuduhan balik terhadap Yesus mendukung pandangan bahwa tidak seorang pun dapat menuduh Dia sebagai seorang yang munafik. Ia mendorong orang-orang agar menjadi sempurna sama seperti Bapa sorgawi yang sempurna (Mat 5:48). Ia membedakan diri-Nya dengan para pendengar-Nya pada waktu Ia menyebutkan mereka, walaupun jahat, mengetahui bagaimana memberi yang baik kepada anak-anak mereka (Mat 7:11,Luk 11:13)
Yesus tidak melebih-lebihkan kemunafikan dan tidak memberi penghargaan atas sifat-sifat baik dari ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Bahkan sudah diperlihatkan bahwa pendapat Yesus tentang mereka itu benar, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi sengaja menolak kemesiasan-Nya dan mereka melibatkan diri secara aktif dalam penyalipan-Nya.
b. Tulisan-tulisan Yohanes
Dalam injil Yohanes, yang menggambarkan Yesus sebagai Anak Allah dan juga manusia sejati menyatakan secara tidak langsung mengenai ketidakberdosaa-Nya. Yesus menuduh para pendengar Yahudi dengan mengatakan " Iblis yang menjadi bapamu" (Yoh 8:44 )dan hal ini diikuti dengan tantangan langsung,' Siapa diantaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa?'. Jawaban mereka " Bukankah benar kalau kami katakan bukti bahwa Yesus pernah berbuat dosa tapi merupakan suatu ledakan emosional (Yoh 8:44). Pernyataan Yesus "Aku Terang Dunia" (Yoh 8:12) betul-betul merupakan kecongkakan jika ststus moral-Nya tidak menduklung perkataa-Nya. Lawan-lawanNya bersekongkol melawan Dia bukan karena kata-kataNya yang tidak cocok dengan perbuatanNya, tetapi karena rasa iri hati mereka (Yoh 12:10-11). Yesus sering mengatakan bahwa Ia melakukan kehendak Allah. Hal ini memperlihatkan bahwa tidak mungkin bagi Dia untuk melakukan hal yang sebaliknya (Yoh 10:37,14:10-11,14:31,15:10,17:4). Ia tidak dapat menyatakan bahwa Ia dan Bapa satu (Yoh 10:30,17:12), jika Ia sadar akan adanya dosa dalam dirinya. Yesus yang dinyatakan dalam injil dalam injil Yohanes memperlihatkan tingakat moral-Nya yang tertinggi dan Yohanes tidak pernah menyatakan kesalahan atau kegagalan dalam Dia, kecuali dalam tuduhan-tuduhan palsu dari lawan-lawan-Nya (Yoh18:30), tetapi dalam hal ini pun tidak ada tuduhan tertentu yang diberikan. Kesucian moral-nya tidak dapat disangkal.
Kesimpulan
Dengan uraian di atas ‘Yesus Sebagai Manusia’, Ia berasal dari Nazaret kota di Galilea. Ia dilahirkan dari dara Maria dengan benih Ilahi Roh Kudus. Pembahasan Yesus sebagai manusia sangat jelas sekali dalam injil Lukas. Yesus sebagai manusia merasakan apa yang kita alami. Kegagalan, ditolak, dimarahi, pergumulan-pergumulan, sukacita dan menang atas pergumulan-pergumulan. Ini menunjukan Ia adalah manusia sejati.
Yesus ditekankan sebagai manusia, anak Allah dijelaskan secara luar biasa dalam injil Yohanes. Ia menekankan bahwa Yesuslah Mesias anak Allah. Yesus banyak mengungkapkan gelar, missal; ‘Anak Allah’, ‘Aku Gembala’, ‘Pohon Anggur yang baik’, mengindentitaskan bahwa Yesus itu adalah Allah yang sejati. Yesus memiliki sifat-sifat yang dimiliki Allah, pekerjaanNya tidak jauh berbeda dari pekerjaan Allah. Sebagai manusia biasa, tidak ada didapati cela atau dosa dalam diri Yesus. Tuduhan yang dilontarkan padaNya bahwa Dia munafik tidak terbukti sama sekali oleh lawan-lawanNya. Jelaslah bahwa Yesus adalah manusia sejati yang tidak berdosa dan Dia juga Allah sejati.
Daftar Pustaka
Ensiklopedia Alkitab Masa Kini (omf)
Introduksi Perjanjian Baru oleh Rev Ola Tulluan,Ph D
Survey Perjanjian Baru oleh Merrill C T enney
Teologia Perjanjian Baru I oleh Donald Guthree
Pertanyaan mengenai 'Siapakah Yesus Kristus?' adalah pertanyaan yang penting sekali untuk dijawab oleh setiap orang kristen khususnya mahasiswa teologia.Saya akan membahas Yesus Sebagai Manusia berdasarkan injil sinoptik dan injil Yohanes. Pembahasan tentang Yesus akan di mulai dari asal usul Yesus kemudian dilanjutkan dendan mengungkapkan Yesus sebagai manusia, menyelidiki sebutan yang dipakai Yesus terhadap diri-Nya dan bagaimana orang-orang lain menyebut Dia.Tiga peristiwa kristologi yang penting, yaitu kelahiran Yesus dari dara Maria,kebangkitan-Nya dan kenaikan-Nya. Ajaran-ajaran Perjanjian Baru tentang Kristus memperhatikan bukti bahwa Dia lebih daripada sekedar manusia,tetapi bukti itu akan lebih tajam jika kita mempelajari latar belakang kemanusiaan-Nya yang sejati.Pembahasan ini akan dipusatkan tiga hal penting yaitu Asal-usul Yesus,Kemanusiaan Yesus dan ketidakberdosaan Yesus.
Asal usul Yesus
a.Yesus Orang Nazaret
Yesus dikandung dan dilahirkan dari dara Maria, keturunan Daud dan Abraham. Kelahiran-Nya yang supra-alami Yesus dalam kandungan Maria tidaklah berasal dari atau oleh bapak duniawi,melainkan oleh kuasa roh kudus dan lahir sebagai anak Allah.(Luk 1:35,Mat 1:18-24). Yesus disebut orang Nazaret, karena Ia berasal dari Nazaret kotadi Galilea,tempat tinggal Yusuf dan Maria,juga Yesus selama kurang 30 tahun samapai Dia ditolak (Luk 2:39,4:16,28-31).Sebutan orang Nazaret (gelar untuk orang yang berasal dari Nazaret)di tujukan untuk Tuhan Yesus oleh roh-roh jahat (Markus1:24),orang banyak (Mark 10:47, hamba perempuan(14:67) dan kurir kebangkitan (16:6).Sebutan orang Nazaret dalam Matius,Lukas,Yohanes menunjuk kepada sekte pengikut Kristus. Gelar (Nazaret) itu tidak pernah digunakan kepada Tuhan tanpa nama "Yesus" dan untuk menandakan seseorang dengan tempat asalnya.
b. Yesus anak Yusuf
Secara biologis Yusuf bukanlah ayah dari Yesus, seperti dijelaskan di atas. Dia lahir dari benih Roh Kudus.Namun, Yesus disebut anak Yusuf supaya genaplah nats Perjanjian Lama yang menyatakan bahwa akan datang seorang Mesias (Penyelamat) dari keturunan Abraham.Yusuf adalah keturunan Daud yang berasal dari Keturunan Abraham.
Yusuf berperan sebagai Bapak terhadap Yesus, membawa Dia menyingkir ke Mesir untuk menghindari Herodes. Ia juga membawa Yesus ke Yerusalem untuk pentahiran.Tiap tahun Yusuf kembali ke Yerusalem untuk merayakan paskah (Lukas 2:41)
Yesus sebagai Manusia Sejati
a. Manusia menurut Matius
Matius adalah injil raja. Sepanjang injil ini sifat Kristus sebagai Raja sangat menonjol, silsilah Yesus pada pasal pertama diturunkan dari silsilah raja-raja Yehuda(Mat 1:1). Herodes merasa terancam karena kelahiran Yesus dipandang sebagai kemunculan seorang saingan politik. Matius mau menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan dalam PL. Oleh karena itu dikatakan 'Anak Daud,Anak Abraham'.Ia ingin menekankan bahwa orang Yahudi tidak usah menantikan kedatangan Mesias untuk melepaskan mereka. Di dalam Yesus Kristus itu sudah datang. Yesus telah menggenapi segala janji Allah yang dimulai dengan Abraham (2:17-18,3:15)
b. Manusia menurut Markus
Ayat pembukaannya menunjukkan inti dari injil ini "Ini permulaan injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah". Yesus sering menyebutkan diri-Nya Anak Manusia (Mark 8:38,13:26,14:62). Dengan menyamakan diri-Nya "Anak Manusia", kepada-Nya telah diberikan Kuasa yang kekal untuk memerintah semua bangsa. Ini menunjukkan Markus ingin menyatakan Yesus sebagai Anak Allah. Pribadi Yesus menguasai keseluruhan isi cerita. Karya-Nya merupakan titik perhatian utama, Ia berkuasa atas segala macam penyakit dan dengan kuasa ilahi-Nya, Dia mengusir setan -setan dari orang kerasukan. Kematian serta kebangkitan-Nya di Yerusalem merupakan puncak cerita yang mengharukan. " Sungguh, orang ini adalah Anak Allah (15:39)". Kata kepala Romawi saat Dia mati di kayu salib.
c. Manusia menurut Lukas
Materi injil Lukas disusun disekitar konsep utama tentang Yesus sebagai seorang manusia yang menjalani kehidupan manusia yang sempurna dan terhormat melalui kekuasaan Roh Kudus.Kemanusiaan-Nya besar sekali artinya bagi setiap orang kristen yang ingin hidup dan berbakti, menang atas pergumulan-pergumulan sebagaimana Ia menang.
Yesus adalah satu-satunya teladan yang sempurna kemanusiaan-Nya, Ialah pola kemanusiaan kita . Anak Allah lahir sebagai anak manusia biasa. Dia Allah sejati dan Manusia sejati (1:5-2:52). Masa pelayanan-Nya,Dia dimarahi dan ditolak.Tetapi sukacita dan kuasa-Nya tidak dapat dibinasakan sehingga pada akhirnya Dia menang. Pengalaman pahit, kemenangan mutlak dan sukacita dialami Tuhan Yesus, dapat terjadi dalam hidup kita yang mengikuti-Nya. Dia mengetahui pergumulan dan kebutuhan kita, karena Dia sendiri seorang manusia (Ibrani 4:15). Yesus datang ke dunia sebagai manusia untuk keselamatan manusia,”Anak manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (19:10). Lukaslah paling sering menggambarkan Tuhan Yesus sebagai penyelamat dan kabar kesukaan besar untuk seluruh bangsa (2:10)
d. Manusia menurut Yohanes
Yohanes tidak menulis riwayat hidup Tuhan Yesus. Tapi ia mencantumkan " Supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya". Injil Yohanes membawa kita lebih jauh lagi,yaitu pada preeksistensi Tuhan Yesus ;"Pada mulanya adalah firman, firman itu hidup bersama-sama dengan Allah dan firman itu adalah Allah (1:1) dan dilanjutkan pada ayat berikutnya "Firman itu telah menjadi manusia, dan diam diantara kita (1:14). Inilah pusat kemuliaan dan keindahan injil Yohanes.
Gelar utama Yesus dalam injil Yohanes ialah Anak Allah. Gelar ini menandakan karibnya hubungan Allah dengan Anak-Nya yang tunggal,yang sudah ada sebelum penciptaan (Yoh 3:16-18). Hubungan ini saling mengasihi (Yoh 3:35,5:20) dan kasih ini diungkapkan dalam cara anak menaati bapakNya (Yoh 5:19) dan bapak mempercayakan kepada-Nya tugas sebagai hakim dan pemberi hidup.
Ada beberapa ungkapan 'Aku-lah' dalam Yohanes yang berkaitan dengan 'gembala yang baik' , 'Pohon anggur yang benar', dan 'Akulah Terang', menunjuk kepada Yesus. Kadang kita jumpai ungkapan 'Aku ini' (6:20), Aku ada (8:58). Ungkapan ini terselubung memaksudkan ke-ALLAH-an Yesus.
Dalam I Yohanes sering Yesus menjadi pokok uraian dimana dinyatakan Yesus adalah Mesias atau Anak Allah ( I Yoh 2:22,4:15). Walaupun timbul pertanyaan 'apakah Yesus adalah Mesias yang dinanti-nantikan orang Yahudi? apakah dalam Yesus sudah ada inkarnasi Allah yang sungguh-sungguh mantap?'. Lawan-lawan Yohanes agaknya menyangkal kesatuan utuh pada Mesias atau anak Allah (1 Yoh 4:2) dengan Yesus (1 Yoh 4:2; 2 Yoh 7). Yohanes menekankan bahwa Yesus benar-benar sudah datang baik dengan (dalam) air maupun dengan (dalam) darah. Artinya menjalani baptisan dan kematian. Yohanes memakai gelar lengkap-Nya " Anak-Nya Yesus Kristus " 1 Yoh 1:3,3:23;5:20, untuk menandaskan kepercayaan kristen hanya Anak Allah saja menjadi Juruselamat dunia(1 Yoh 4:14).
Yesus Sebagai Manusia Tidak Berdosa
a. Kitab-kitab Injil Sinoptik
Tidak ada catatan khusus dalam kitab-kitab injil sinoptik mengenai pernyataan Yesus sendiri bahwa Ia tidak berdosa, an ada tanda-tanda didalamnya yang mendukung Ketidakberdosaan Yesus itu. Yesus tidak pernah membuat pengakuan dosa. Ia mulai pelayanan-Nya dengan memanggil orang-orang untuk bertobat.
Pada waktu Ia dibaptiskan oleh Yohanes, pada mulanya Yohanes ragu-ragu (Mat 3:14) tetapi akhirnya ia setuju untuk membaptiskan-Nya. Yesus mengatakan bahwa Ia dibaptis "untuk menggenapi seluruh kebenaran", bukan untuk menyatakan pertobatan dari dosa.
Tuhan Yesus memperlihatkan sikap penolakan yang peka terhadap yang jahat,misalnya pada waktu Ia manghardik usaha Petrus yang salah, ingin membelokkan Dia dari konsekuensi misi-Nya sebagai Mesias. Menyatakan secara tidak langsung bahwa tidak ada pikiran yang jahat dalam diri Yesus (Mat 16:23). Perkataan "Enyalah iblis" memperlihatakan reaksi yang tajam terhadap kehadiran iblis, terutama ketika iblis hadir dalam kata-kata yang diucapkan olah salah seorang murid-Nya yang terdekat. Matius dan Lukas memberi kesan yang kuat bahwa Yesus memperoleh kemenangan yang lengkap. Tidak ada tanda bahwa Yesus bersikap bimbang terhadap si pencoba. Pencobaan-pencobaan itu dapat mewakili segala pencobaan yang terjadi sepanjang pelayanan Yesus,maka kemenangan atas yang jahat ini pula dapat dianggap terjadi dalam seluruh kehidupan-Nya.
Tuhan Yesus pernah dengan tajam menuduh para ahli taurat dan orang-orang Farisi karena kemunafikan mereka dan tidak adanya tuduhan balik terhadap Yesus mendukung pandangan bahwa tidak seorang pun dapat menuduh Dia sebagai seorang yang munafik. Ia mendorong orang-orang agar menjadi sempurna sama seperti Bapa sorgawi yang sempurna (Mat 5:48). Ia membedakan diri-Nya dengan para pendengar-Nya pada waktu Ia menyebutkan mereka, walaupun jahat, mengetahui bagaimana memberi yang baik kepada anak-anak mereka (Mat 7:11,Luk 11:13)
Yesus tidak melebih-lebihkan kemunafikan dan tidak memberi penghargaan atas sifat-sifat baik dari ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Bahkan sudah diperlihatkan bahwa pendapat Yesus tentang mereka itu benar, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi sengaja menolak kemesiasan-Nya dan mereka melibatkan diri secara aktif dalam penyalipan-Nya.
b. Tulisan-tulisan Yohanes
Dalam injil Yohanes, yang menggambarkan Yesus sebagai Anak Allah dan juga manusia sejati menyatakan secara tidak langsung mengenai ketidakberdosaa-Nya. Yesus menuduh para pendengar Yahudi dengan mengatakan " Iblis yang menjadi bapamu" (Yoh 8:44 )dan hal ini diikuti dengan tantangan langsung,' Siapa diantaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa?'. Jawaban mereka " Bukankah benar kalau kami katakan bukti bahwa Yesus pernah berbuat dosa tapi merupakan suatu ledakan emosional (Yoh 8:44). Pernyataan Yesus "Aku Terang Dunia" (Yoh 8:12) betul-betul merupakan kecongkakan jika ststus moral-Nya tidak menduklung perkataa-Nya. Lawan-lawanNya bersekongkol melawan Dia bukan karena kata-kataNya yang tidak cocok dengan perbuatanNya, tetapi karena rasa iri hati mereka (Yoh 12:10-11). Yesus sering mengatakan bahwa Ia melakukan kehendak Allah. Hal ini memperlihatkan bahwa tidak mungkin bagi Dia untuk melakukan hal yang sebaliknya (Yoh 10:37,14:10-11,14:31,15:10,17:4). Ia tidak dapat menyatakan bahwa Ia dan Bapa satu (Yoh 10:30,17:12), jika Ia sadar akan adanya dosa dalam dirinya. Yesus yang dinyatakan dalam injil dalam injil Yohanes memperlihatkan tingakat moral-Nya yang tertinggi dan Yohanes tidak pernah menyatakan kesalahan atau kegagalan dalam Dia, kecuali dalam tuduhan-tuduhan palsu dari lawan-lawan-Nya (Yoh18:30), tetapi dalam hal ini pun tidak ada tuduhan tertentu yang diberikan. Kesucian moral-nya tidak dapat disangkal.
Kesimpulan
Dengan uraian di atas ‘Yesus Sebagai Manusia’, Ia berasal dari Nazaret kota di Galilea. Ia dilahirkan dari dara Maria dengan benih Ilahi Roh Kudus. Pembahasan Yesus sebagai manusia sangat jelas sekali dalam injil Lukas. Yesus sebagai manusia merasakan apa yang kita alami. Kegagalan, ditolak, dimarahi, pergumulan-pergumulan, sukacita dan menang atas pergumulan-pergumulan. Ini menunjukan Ia adalah manusia sejati.
Yesus ditekankan sebagai manusia, anak Allah dijelaskan secara luar biasa dalam injil Yohanes. Ia menekankan bahwa Yesuslah Mesias anak Allah. Yesus banyak mengungkapkan gelar, missal; ‘Anak Allah’, ‘Aku Gembala’, ‘Pohon Anggur yang baik’, mengindentitaskan bahwa Yesus itu adalah Allah yang sejati. Yesus memiliki sifat-sifat yang dimiliki Allah, pekerjaanNya tidak jauh berbeda dari pekerjaan Allah. Sebagai manusia biasa, tidak ada didapati cela atau dosa dalam diri Yesus. Tuduhan yang dilontarkan padaNya bahwa Dia munafik tidak terbukti sama sekali oleh lawan-lawanNya. Jelaslah bahwa Yesus adalah manusia sejati yang tidak berdosa dan Dia juga Allah sejati.
Daftar Pustaka
Ensiklopedia Alkitab Masa Kini (omf)
Introduksi Perjanjian Baru oleh Rev Ola Tulluan,Ph D
Survey Perjanjian Baru oleh Merrill C T enney
Teologia Perjanjian Baru I oleh Donald Guthree